Sabtu, 27 April 2019

Bang djiung si golok terbang bekasi

Berawal dari mengajar pencak silat tradisional betawi bekasi,pada tahun 2012 dan berlanjut pada sebuah keprihatinan pakaian masyarakat budaya di bekasi yang saat itu krisis tentang pengetahuan pakain pangsi.
   Pada tahun 2012 masyarakat di bekasi dan sekitarnya menilai bahwa baju pangsi hanya di kenakan oleh kalangan tertentu/para jawara saja.
Bermodal 300.000 bang djiung yang coba menjual acecoris pelengkap bakaian pangsi seperti peci/songko,amben/sabuk haji,gelang bahar,baju pangsi.
Berkeliling di wilayah bekasi kota,kabupaten,cikarang,cileungsi dengan menggunakan sepedah,dengan harapan bahwa baju pangsi bisa dikenakan semua kalangan masyarakat,tidak hannya di kususkan oleh golongan jawara/jago silat saja.
Suka duka akirnya mendorong untuk sekaligus melestarikan budaya khususnya di bekasi
Membuka kios perlengkapan pakaian pangsi dengan konsep distro nuansa betawi bekasi,https://youtu.be/2A23LjZRflU
Dan di 2016 pada bulan desember distro betawi bekasi resmi di tutup oleh bang djiung selaku pelopor dan pemilik usaha ini.
namun kinerja melestarikan budaya seni pencak silat nya tetap eksis hingga saat ini di golok terbang,denga sanggar gading muda pengasinan dan pusaka muda bekasi.
https://youtu.be/9NLMaH7LiJA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar